2008/05/08

SEJARAH BATIK PEKALONGAN

Menurut sejarahnya, tidak pernah ditemukan suatu catatan atau dokumen resmi tentang kapan batik mulai dikenal di Pekalongan. Menurut perkiraan para ahli, batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.

Perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah - daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.

Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.

Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.

Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.

Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai KOTA BATIK. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.

Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.

Sumber: Disarikan dari berbagai sumber

2008/05/05

SeLaMat DaTaNg di BLoG SaYa..

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama kali saya ucapkan “Selamat Datang” kepada para pengunjung blog saya ini. Jujur ini adalah blog pertama saya, meskipun demam blog sudah dimulai jauh beberapa waktu yang lalu tapi baru sekarang ini saya punya blog.
Mungkin anda sudah mempunyai blog pribadi, bahkan mungkin lebih dari satu, atau malah belum punya sama sekali?
Gak papa, asal kita udah tahu internet dan komputer meskipun sedikit itu sudah jadi bekal kita untuk membuat blog pribadi. Banyak tutorial dan makalah-makalah mengenai cara pembuatan blog yang gratis sampai tips-tips mengelola blog. Lengkap dech klo kita mau.

Perasaan senang!
Tentu hal itu yang pertama kali saya rasakan, meski masih bingung cara mengisi dan mengelolanya hehe...
Yach... setidaknya sudah kita mulai, dan sekarang tinggal belajar melangkah selanjutnya.

Blog pribadi ini semula saya maksudkan untuk menampung pernak-pernik mengenai daerah Pekalongan (Sosial, Budaya, Ekonomi, dan sebagainya), khususnya lagi mengenai Batik Pekalongan. Makanya blog pribadi ini pertama kali saya beri judul BATIK PEKALONGAN. Meskipun tidak tertutup kemungkinan suatu saat nanti maksud tersebut berubah seiring dengan perkembangan waktu.

Isi blog ini tidak lengkap, tidak bagus, tidak menarik?
Namanya juga pengalaman pertama, tentu masih banyak kekurangan. Tapi tekad kuat saya untuk mengelola blog ini sebaik-baiknya. Mohon saran dan bimbingan pengembangan bila pengunjung berkenan, bisa dialamatkan ke email saya furqonuddin@gmail.com.

Selamat menikmati isi blog ini....

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.